Paul Agusta terken...al dengan pandangan provokatif—bahkan radikal, di setiap filmnya. Lagi-lagi, Ia melanjutkan eksplorasi eksperimentalnya dengan mendobrak paradigma tradisional yang telah berakar dalam perfilman Indonesia. Film ini menggali ‘lahan’ baru yang belum sempat dieksplorasi dalam film Indonesia lainnya, menampilkan adanya percampuran live action dan animasi stop motion diperkaya dengan gaya narasi yang unik, pendekatan eksperimental terhadap scoring film, dibarengi oleh tata rias spesial karya Didin Syamsudin (yang dengan ‘tangan ajaibnya’ mampu menciptakan kostum tikus yang rumit). Film ini dibintangi Kartika Jahja dan T. Rifnu Wikana yang bahkan sudah terpilih sebelum naskah itu ditulis pada pertengahan tahun 2008.
Film yang berdurasi 83 menit ini menceritakan kisah pedih perjuangan wanita muda melawan Bipolar Disorder (juga dikenal sebagai Manic Depression). Dengan mempertimbangkan bahwa gangguan Bipolar memangkas sekitar 9,2 tahun dari perkiraan umur hidup seseorang, dan bahwa sebanyak satu dari lima pasien dengan kelainan genetik ini berhasil bunuh diri, jumlah besar orang yang sudah didiagnosis (gangguan bipolar) di Indonesia jelas memerlukan perhatian khusus.
Film At The Very Bottom of Everything (Di Dasar Segalanya) akan hadir di Solo bersama beberapa Tim Produksinya. Dalam program acara gagaSinema #2, Paul Agusta yang pernah dikenal sebagai seorang kritikus film dan musik, kurator film serta terlibat dalam berbagai festival ini akan mengajak kita untuk ngobrol bareng tentang filmnya di Gedung Kesenian Solo pada hari jumat 13 Agustus 2010 pukul 14.00 WIB - selesai.
Mari bergabung.