Harry Potter Is Moving...
MUGI DANCE sajikan tari dalam dua dimensi
Selasa, 06 Juli 2010Sebuah pertunjukan hampir selalu tak lepas dari kegiatan dokumentasi perekaman gambar, demikian pula dengan pertunjukan tari yang diproduksi Mugi Dance. Mengusung tema perempuan, kelompok tari pimpinan Mugiyono Kasido bakal menggelar dua nomor karya tarinya dalam versi dua dimensi.
Tari yang dibabar dalam program acara Babarasa#3 di Gedung Kesenian Solo adalah “Lingkar” dan “Surat Shinta”. “Lingkar’ merupakan tari yang menggambarkan perjuangan kaum perempuan dalam mempertahankan eksistensinya sehingga mengalami masa kejayaan. Sedangkan “Surat Shinta” mengusung isu gender, dimana sajian yang bersumber dari kisah Ramayana ini menampilkan figur Shinta yang menolak menjalani pati obong sekadar untuk membuktikan kesetiaannya.
“Surat Shinta” yang diproduksi pada 2002 silam merupakan tari topeng kontemporer hasil kolaborasi Mugi Dance dengan seniman dari Thailand. “Sajian ini menarik karena penari topeng yang bagus saat ini cukup langka, sedangkan semua tokoh dalam sajian tersebut memakai topeng, termasuk figure kera”, papar Nuri Aryati, manager Mugi Dance, Rabu ( 7 /7) kemarin.
Kegiatan yang terbuka bagi masyarakat luas ini bakal dilangsungkan di Gedung Kesenian Solo (eks Solo Theater) pada Jumat (9/7) pukul 19.30 malam besok. Dalam kesempatan itu pula, bakal dilangsungkan diskusi tentang tari yang disajikan dalam format layar lebar serta pameran poster pementasan karya Mugi Dance yang berlangsung di dalam maupun luar negeri.
“Kami sengaja menghadirkan poster disini agar masyarakat bisa melihat dan membandingkan poster-poster pertunjukan di dalam dan luar Indonesia,”urainya. Karya “Lingkar” pertama kali dipentaskan dalam forum Indonesia Dance Festival pada 1993 silam dan menuai pujian dari media. Sedangkan pada 2008, bersama “Surat Shinta” dan “ Bagaspati “dipentaskan keliling beberapa negara di Eropa yaitu di Monfalcone (Italia), Zuiderpersuis (Belgia) dan Utrecht dan Amsterdam (Belanda).
Label:
babarasa,
film,
fotografi,
gedung kesenian solo,
komunitas,
pameran foto,
seni rupa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar